Halo sobat Publikasi, kamu sedang mencari kriteria jurnal internasional, jika benar kamu sedang mencari kriteria jurnal internasional, maka kamu datang di artikel yang tepat berikut kami berikan keriterianya secara lengkap mari kita simak !
Sebelum kita masuk ke pembahasan inti yaitu kriteria jurnal internasional, lebih baiknya kamu harus mengetahui tentang jurnal internasional terlebih dahulu
Sekilat Tentang Jurnal Internasional
Jurnal internasional adalah publikasi ilmiah yang ditulis dan diterbitkan dengan skala global serta dapat dipertanggungjawabkan. Umumnya, sebuah jurnal dapat dianggap internasional jika penulisnya berasal dari minimal dua negara yang berbeda.
Dengan demikian, sifat atau cakupan jurnal tersebut bersifat internasional. Dalam program Penelitian Dosen Pemula, publikasi di jurnal internasional termasuk luaran yang wajib, menjadikannya pilihan utama bagi dosen pengusul.
Namun, publikasi tidak hanya terbatas pada jurnal internasional, melainkan juga harus memenuhi kriteria yang diakui oleh Dikti. Rincian kriterianya akan diuraikan di bawah.
Jurnal internasional menjadi tujuan utama untuk publikasi hasil penelitian bagi dosen di Indonesia dan negara lain. Jurnal berskala global ini memaksimalkan visibilitas publikasi dan meningkatkan jumlah pembaca.
Tujuannya agar hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak orang. Selain itu, ini juga membantu mendapatkan pengakuan internasional, menunjukkan bahwa kualitas penelitian dosen di Indonesia setara dengan penelitian dari negara lain.
11 Kriteria Jurnal Internasional yang Diakui Dikti
Jika dosen memilih jurnal internasional sebagai luaran wajib, mereka harus memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Ditjen Dikti. Berikut adalah penjelasan dari 11 kriteria:
1. Memenuhi Kaidah Ilmiah dan Etika Akademik
Kriteria pertama adalah artikel ilmiah harus disusun sesuai dengan kaidah ilmiah dan etika akademik. Ini termasuk mengikuti struktur dan gaya bahasa yang benar, serta memastikan karya tersebut adalah orisinal dan bukan hasil plagiat.
2. Memiliki ISSN
ISSN adalah kode unik untuk publikasi berkala seperti jurnal ilmiah. Jurnal yang dikelola oleh lembaga resmi dan kredibel pasti memiliki ISSN. Oleh karena itu, dosen diwajibkan memilih jurnal yang memiliki ISSN agar publikasi diakui oleh Ditjen Dikti.
3. Menggunakan Bahasa Resmi PBB
Kriteria selanjutnya adalah jurnal internasional harus menggunakan bahasa resmi PBB, seperti Arab, Inggris, Rusia, Prancis, Spanyol, atau Mandarin. Dengan demikian, artikel tidak boleh ditulis dalam bahasa Indonesia.
4. Memiliki Terbitan Versi Online
Kriteria berikutnya adalah jurnal harus memiliki versi online. Jurnal tersebut perlu dipublikasikan secara online dan dapat diakses melalui URL oleh siapa saja. Saat ini, terbitan online lebih mendominasi daripada cetak, sehingga kriteria ini relatif mudah dipenuhi.
5. Editorial Board dari 4 Negara
Setiap jurnal biasanya memiliki Dewan Redaksi atau editorial board. Untuk jurnal internasional, dewan ini harus terdiri dari anggota yang berasal dari minimal empat negara berbeda dan merupakan pakar di bidangnya.
6. Penulis dari 2 Negara
Jurnal internasional harus memiliki artikel yang ditulis oleh setidaknya dua penulis dari dua negara yang berbeda. Ini berbeda dengan jurnal nasional yang biasanya hanya melibatkan penulis dalam negeri.
7. Alamat Jurnal Bisa Ditelusuri Online
Jurnal internasional yang kredibel harus memiliki situs resmi yang dapat ditelusuri secara online. Ini penting agar tim monev dalam program PDP dapat memverifikasi keberadaan jurnal tersebut.
Baca Juga : Jurnal Internasional Bereputasi
8. Editorial Board Bisa Ditelusuri Online
Kriteria selanjutnya adalah tim editorial board harus dapat ditemukan secara online. Dengan demikian, siapa saja dapat mencari informasi tentang anggota dewan redaksi melalui internet.
9. Melewati Proses Review
Kriteria ini mengharuskan artikel melewati proses review yang dilakukan oleh ahli yang tergabung dalam editorial board. Proses ini sering kali memakan waktu berbulan-bulan untuk memastikan kualitas dan kredibilitas artikel.
10. Publikasi yang Wajar
Jurnal internasional harus memiliki pola publikasi yang wajar, misalnya menerbitkan satu artikel setiap enam bulan secara konsisten. Template yang digunakan juga harus tetap sama.
11. Bukan Jurnal Tidak Bereputasi
Kriteria terakhir adalah jurnal tersebut tidak boleh tergolong sebagai jurnal yang tidak bereputasi. Jurnal yang diragukan kredibilitasnya oleh Ditjen Dikti sebaiknya dihindari, karena dapat mengakibatkan publikasi tidak diakui.
Untuk mencapai skor maksimal dalam luaran PDP berupa jurnal internasional, dosen perlu memastikan bahwa jurnal tersebut:
– Diterbitkan oleh asosiasi profesi ternama atau perguruan tinggi kredibel.
– Terindeks dalam basis data internasional yang diakui, dengan SJR di atas 0,1 atau JIF WoS minimal 0,05.
– Jurnal bereputasi dapat meraih skor tertinggi 40 poin, sedangkan jurnal yang berstatus coverage discontinued atau canceled di database Scopus dan kelompok ESCI sebaiknya dihindari.
Dengan memahami kriteria jurnal internasional yang diakui oleh Dikti, dosen dapat menentukan luaran dengan lebih tepat dan mudah dicapai.
Akhir Kata
Mungkin cukup sekian pembahasan kami mengenai Kriteria Jurnal Internasional, semoga dengan adanya artikel ini bisa bermanfaat untuk anda, Terimakasih